Perang Melawan VOC

Aceh vs Portugis dan VOC

Lokasi: Aceh

Tokoh:

-Sultan Iskandar Muda

-Henrigues

-De Sauza

Penyebab : Aceh berkembang menjadi bandar dan pusat ramai.Perkembangan Aceh yang begitu pesat di pandang oleh portugis sebagai ancaman

Upaya/Usaha :

1.Melengkapi kapal-kapal dagang aceh dengan persenjataan ,Meriam dan prajurit.

2.Sejumlah tentara danbebrapa ahli dari turki pada tahun 1567.

3.Mendatangkan bantuan persenjataan Kalkur dan Jepara

Dampak:

Portugis tetap tidak berhasil menguasai Aceh.

Maluku Angkat Senjata

Lokasi: Aceh

Tokoh:

-Sultan Khaerun

-Sultan baabullah

-Keal Said

-Sultan Nuku

-Sultan Amir Muhammad

Penyebab:

Kapal-kapal portugis menembaki jung-jung dari  belanda yang akan membeli cengkih ke Tidore.

Upaya/Usaha:

Dilaksanakan perjanjian damai,Yakni perjanjian saragosa pada tahun 1534.

Dampak:

Demi keuntungan ekonomi Portugis telah merusak sendiri kehidupan kemanusiaan dankeberagaman 

Sultan Agung vs J.P Coen

Lokasi :Kerajaan  Mataram

Tokoh:

-Sultan Agung

-Kiai Adipati madureja

-Upa Santa

-Tumenggung Bouma

-Tumenggung Singaranu

-Kiai Dipati Juminah

-Dipati Purbaya

-J.P Coen

Penyebab:

-Tanggal 22 Agustus 1628 ,Pasukan Mataram di bawah pimpinan Baureksa menyerang batavia Pasukan mataram berusaha membangun pas pertahanan tetapi  VOC berusaha menghalang-halangi.

Upaya/Usaha :

-Pasukan Mataram berusaha mengepung Batavia di  berbagai tempat

-Meningkatkan jumlah kapal dan senjata,membangun lumbung beras

-Pasukan Mataram mengepung benteng bo minel

Dampak:

-Perlawanan pasukan  Sultan  Agung terhadap VOC mengalami kegagalan

-Setelah Sultan Agung meninggal tahun 1641 , mataram menjadi semakin lama sehingga akhirnya berhasil di kendalikan VOC

Perlawanan Banten
Lokasi: Banten

Tokoh:

-Pangeran Surya

-Sultan Abdul Mufakhir

-Mahmud Abdul Karim

-Abu al-fath Abdulfatah

-Sultan Ageng Tirtayasa

-Abdul Nazar Abdul Kohir

-Pangeran Arya Purbaya

-Sultan Haji

-Ki Tapa

-Ratu Bagus

Penyebab:

Bnaten memiliki posisi yang strategis sebagai bandar perdagangan Internasional

-Terjadi persaingan antara Banten dan Batavia memperebutkan posisi sebagai pandai perdagangan

-Melakukan pengrusakan terhadap beberapa kebun tanaman milik VOC

Upaya/Usaha:

-Mengirim beberapa pasukanya untuk menggangu kapal-kapal dagang VOC dan memperlemah kedudukan VOC.

-Melakukan perusakan terhadap beberapa kebun tanaman tebu milik VOC.

-Membangun saluran irigasi yang membentang dari sungai untung  Jawa  sampai pantang .

Dampak:

-Pada tahun 1681 VOC atas nama Sultan Haji merebut kesultanan banten.

-Istana surosowan berhasikl dikuasai .

-Sultan Haji menjadikan banten yang berkedaulatan di istana surosowan, Sultan ageng kemudian membangun istana yang baru berpusat di Tirtayasa.

Perlawanan GOA

Lokasi : Kerajaan Goa

Tokoh:

-Sultan Hasanudin

-Gubernur Jendral  Maetsyuker

-Aru Palaka

Penyebab:
-Voc berusaha keras untuk dapat mengendalikan somba opu serta menerapkan monopoli perdagangan

-VOC begitu  nafsu untuk segera dapat mengendalikan kekuasaan di Goa

Gubernur Jendral menyerang Goa

Upaya/Usaha:

-Hasanudin dipaksa menandatangani perjanjian bongaya tanggal 18 November 1667.

Berisi:

1.Goa harus mengakui hak monopoli VOC

2.Semua orang barat kecuali Belanda harus meninggalkan wilayah Goa

3.Goa harus membayar biaya perang

Dampak:

Benteng pertahanan rakyat Goa jath dan diserahkan kepada VOC.Kemudian benteng itu kemudian oleh spelman diberi nama Benteng Rotterdam.

Rakyat Riau Angkat Senjata

Lokasi : Kepulauan Riau

Tokoh:

-Raja Siak Sultan Abdul Jalil Rahmatsyah

-Raja indra Pahlawan

-Raja Panglima

-Penasihat Orang Belanda

Penyebab:

Dengan politik berpecahbelah barulah VOC mulai  berhasil menanam pengasuhnya di Riau

Upaya/Usaha:

-Setelah berhasil merebut johar ia membuat benteng pertahana dipulau bintan

-Berpura-pura berdamai dengan cara memberikan hadiah kepada Belanda

Dampak :

Loji segera dibakar dan rombongan SultanSiak kembali ke siak denan membawa kemenangan.

Sekalipun belum berhasil mengenyahkan VOC dari malaka

Orang –orang Cina Berontak

Lokasi:Batavia

Tokoh:

-Oey Panka

-Orang Cina

-Raja Pakubuwana

Penyebab:

-Untuk mendapatkan surat izin terjadi penyelewangan dengan membayar lebih mahal , akibatnya banyak yang tidak mampu

-Pada tahun 1740 terjadi kebakaran di batavia VOC menafsirkan peistiwa ini sebagai gerakan orang cina yang akan melakukan pemberontakan

Upaya/Usaha:

Voc mulai melakukan sweeping memasuki rumah-rumah orang cina dan kemudian melakukan pembunuhan terhadap orang-orang cina yang ditemukan disetiap rumah

Dampak:

Tahun 1741 benteng VOC di kartasura dapat diserang sehingga jatuh banyak korban .VOC segera meningkatkan kekuatan tentara maupun persenjataan sehingga pemberontakan orang cina satu demi satu dapat di padamkan .Pada kondisi yang demikian ini pakubuwana II mulaibimbang dan akhirnya melakukan perundingan damai dengan VOC

Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said

Lokasi: Jawa

Tokoh:

-Pangeran Mangkubumi

-Raden Mas Said

-Raden Sutawija                                                                                                                                                                                                                                                            Penyebab:

VOC melakukan inkredensi dalam urusan pemerintahan kerajaan

Upaya/usaha:

-Melakukan sayembara

-Melakukan sayembara

-melakukan perlawanan pada kerajaan maupun VOC

Dampak:

-Terjadi perjanjian dengan VOC

-Peralwanan pangeran mangkubumi berakhir setelah tercapai perjanjian Giyanti.

Kesimpulan:

 Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tahun 1596-1811,dan yang kedua kalinya pada tahun 1814-1904. Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Dan untuk melancarkan usahanya, Belanda menempuh beberapa cara yaitu membentuk VOC pada tahun 1902 dan membentuk pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Setelah masa penjajahan itu usai, Belanda meninggalkan kebudayaan dan kebijakan-kebijakan yang sebagian masih di pakai oleh Indonesia.

Indonesia pada masa pemerintahan Hindia-Belanda abad XIX sudah mengalami berbagai pergantian Gubernur Jendral tetapi yang paling menyengsarakan rakyat yaitu pada masa Gubjen, Rafles, Daendels, Van den Bosch, dan van Hogendrop. Yang menerapkan system tanam paksa, penyerahan wajib hasil pertanian, penyewaan tanah kepada rakyat, penyewaan desa pada pihak swasta dan pembuatan jalan dari Anyer sampai Panarukan.

By: @Juwita_ana

       @sofiaSetiya__